KAJIAN ETHNOMATEMATIKA PADA SUMBU FILOSOFIS DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.32682/2sfcvs30Keywords:
Sumbu Filosofis, garis imajiner, Yogyakarta, aktivitas fundamental matematikaAbstract
Sumbu Filosofis Yogyakarta merupakan sebuah garis lurus imajiner yang saling berhubungan dari Gunung Merapi, Keraton Yogyakarta, Tugu Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan Laut Selatan. Berdasarkan penelitian sebelumnya belum dijelaskan secara mendalam mengenai aktivitas fundamental matematika yang terdapat pada Sumbu Filosofis Yogyakarta melainkan hanya terfokus mengenai konsep ethnomatematika pada budaya masyarakat Yogyakarta (Pardimin, 2018). Sehingga dengan demikian tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan kaitan antara Sumbu Filosofis Yogyakarta dengan aktivitas fundamental matematika agar bisa dijadikan sebagai sumber pengetahuan yang berguna bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Metode yang digunakan dalam penyusunan artikel ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan eksploratif yang terfokus pada Sumbu Filosofis Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dalam penyusunan artikel ini adalah observasi dan studi literatur yang berkaitan dengan ethnomatematika dan Sumbu Filosofis Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini adalah adanya aktivitas fundamental matematika seperti counting (menghitung) yaitu melakukan aktivitas dengan menghitung jumlah titik yang dilewati garis imajiner, locating (menempatkan) yaitu menentukan letak Keraton Yogyakarta yang berada ditengah antara Panggung Krapyak dan Tugu Pal Putih, measuring (mengukur) yaitu mengukur berapa jarak antara titik satu ke titik yang lain pada Sumbu Filosofis Yogyakarta, designing (mendesain) yaitu melihat bentuk dari Gunung Merapi, Tugu Yogyakarta, Panggung Krapyak, Keraton Yogyakarta, dan Laut Selatan, playing (bermain) yaitu merencanakan strategi dan model penempatan Tugu Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan Keraton Yogyakarta agar membentuk garis lurus dan imajiner dengan Laut selatan dan Gunung Merapi, dan explaining (menjelaskan) yaitu menggambarkan siklus kehidupan manusia dan Sang Pencipta, manusia dan manusia, serta manusia dan alam. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah dalam Sumbu Filosofis Yogyakarta terdapat enam aktivitas fundamental matematika. Selain itu, terdapat konsep ethnomatematika yang berkaitan dengan Sumbu Filosofis tersebut yakni mengenai konsep garis lurus yang mana suatu garis lurus akan terbentuk apabila terdapat dua atau lebih titik yang posisinya beraturan dan berkesinambungan.